Positive thinking
Bagian II
Salam berjumpa kembali.
Jika pada ulasan sebelumnya saya telah memberikan gambaran awal mengenai positive thinking di
Sekarang saya akan melanjutkan dengan ulasan mengenai bagaimana agar kita dapat memiliki pikiran yang positif atau positive thinking saat kita tengah menghadapi permasalahan di dalam kehidupan kita.
“Yang pertama adalah belajarlah dari pengalaman hidup orang lain.”
Mengapa demikian? Ya, setiap orang pasti memiliki permasalahannya sendiri-sendiri. Dan setiap orang pasti memiliki cara mereka sendiri dalam menyelesaikan atau mencari jalan keluar. Dari pengalaman mereka itulah kita dapat mengambil makna ataupun meniru cara mereka, dan mencoba menerapkannya dengan permasalahan yang tengah kita hadapi saat ini.
Contohnya adalah saya sendiri. Seperti telah sedikit saya singgung pada ulasan sebelumnya bahwa saya adalah seorang tunanetra atau orang dengan hambatan pengelihatan. Saya tidak dapat melihat seperti kebanyakan orang. “Tetapi kok bisa menulis?” “Kok juga bisa membuat artikel?” “Waaah, bagaimana seorang tunanetra dapat melakukan hal demikian?”
Bagi sebagian orang memang ketunanetraan atau kebutaan memang menjadi hal yang menakutkan. Aktifitas yang tadinya dapat dilakukan dengan normal tiba-tiba saja tidak dapat dilakukan lagi seiring dengan daya pengelihatan yang makin berkurang dan akhirnya hilang. Sama halnya yang saya alami. Saya menjadi tunanetra sejak lahir, saya hanya mampu melihat seberkas cahaya dan benda-benda di tempat yang sangat terang pencahayaannya. Saya tidak dapat melihat tulisan yang ada di dalam buku atau layar komputer. Dengan kondisi ini praktis sebagian besar kehidupan saya dipenuhi dengan permasalahan yang sangat berat. Bagaimana tidak, dalam kondisi mati lampu saja yang hanya satu atau dua jam kebanyakan orang mengalami kepanikan. Apa lagi saya yang hidup dalam kegelapan?
Untuk ulasan lebih lengkap mengenai kehidupan tunanetra, dapat anda di baca di
Ya, saya rasa saya tidak akan menderamatisir apa yang saya rasakan dengan kondisi saya sekarang ini. Karena saya memiliki prinsip bahwa setiap persoalan dan tantangan dalam kehidupan ini pasti ada jalan keluar dan penyelesaiannya.
Saat ini ketunanetraan bukanlah akhir dari segalanya. Mengalami kondisi tunanetra seperti saya tidak lantas kehilangan pengharapan atau semangat hidup.
Saat ini telah dikembangkan teknologi yang refolusioner bagi tunanetra. Yaitu sebuah sistem yang dapat menterjemahkan teks ke dalam keluaran suara yang dapat didengarkan oleh tunanetra. Sistem tersebut dapat diaplikasikan pada seperangkat komputer dan ponsel pintar atau smartphone.
Untuk ulasan lebih lengkap mengenai teknologi tersebut dapat dibaca di
“Jadi tak ada lagi alasan bagi saya untuk tidak bersemangat dalam menjalani kehidupan ini. Walaupun saya tidak bisa melihat dengan mata fisik saya, saya tetap dapat melihat dunia dengan cara yang berbeda. Saya dapat membuat ulasan ini dengan menggunakan sebuah komputer yang dilengkapi dengan screen reader atau program pembaca layar. Komputer dengan program tersebut dinamakan komputer bicara.”
Selain itu saya juga menggunakan smartphone yang dilengkapi juga dengan aplikasi pembaca layar. Smarphone yang dilengkapi dengan screen reader ini dapat saya pergunakan untuk berkomunikasi secara mandiri dengan orang lain. Saya juga dapat mencari informasi-informasi yang bermanfaat dan up to date setiap hari sehingga pengetahuan saya terus bertambah.
Nah, setelah para pembaca yang budiman mengetahui sedikit tentang apa yang saya alami pastinya dapat mengambil makna yang positif atau dapat sedikit belajar dari cara saya untuk mengatasi persoalan yang tengah saya alami. Walaupun permasalahan yang tengah para pembaca alami tidak sama dengan yang saya alami, paling tidak semangat dan motivasi untuk tidak mudah menyerah dengan keadaan perlu para pembaca miliki untuk dapat menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi.
Karena dengan semangat yang tinggi para pembaca yang budiman akan mampu menghadapi badai persoalan bahkan bencana sekalipun dan tidak akan kekurangan energi dan terus melangkah maju mengatasi semuanya dengan baik-baik saja. Selain itu dengan prinsip tidak mudah menyerah dengan keadaan, para pembaca akan terus mencoba dan mencoba lagi walaupun sering kali mengalami kegagalan. Prinsip ini juga akan membuat para pembaca yang budiman menjadi pribadi yang luar biasa dan tahan terhadap berbagai tantangan dan persoalan di dalam kehidupan ini.
“Teruslah bersemangat dan jangan pernah menyerah! Percayalah bahwa setiap persoalan pasti memiliki jalan keluar! Yakinlah bahwa Tuhan akan menolong para pembaca yang budiman dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi!
Salam sukses!!!”