manfaat komputer bicara bagi tunanetra bagian II
Komputer bicara memiliki banyak manfaat positif yang bisa langsung dirasakan oleh tunanetra sebagai penggunanya. Setelah sebelumnya saya mengulas tentang saudara Suranto tentang manfaat komputer bicara yang dapat dipergunakan untuk membaca buku cetak, di
Selanjutnya saya akan coba mengulas tentang manfaat komputer bicara dari seorang tunanetra lain yang juga berbincang-bincang dengan saya.
Narasumber tunanetra kali ini bernama Andi Zulfajrin Syam. Pria yang akrap dipanggil Fajrin ini sedang menempuh perkuliahan di universitas Brawijaya Malang dan mengambil jurusan Hubungan Internasional (HI) Sungguh sangat luar biasa dan membanggakan ketika saya mendengar bahwa saudara Fajrin mengambil jurusan tersebut sebagai bukti bahwa penyandang disabilitas netra mampu menggapai cita-cita setinggi mungkin di masa mendatang.
Saudara Fajrin merasakan langsung manfaat komputer bicara sebagai sarana penunjang perkuliahannya saat ini. Ia mengatakan bahwa dengan komputer berbicara seorang tunanetra akan jauh lebih mandiri dalam proses belajar. Ia mencontohkan dirinya yang dapat mengerjakan semua tugas-tugas perkuliahan sendiri dan tidak banyak bergantung pada teman-temannya yang non tunanetra di kampus. Saudara Fajrin menambahkan bahwa dengan komputer bicara ia dan teman-teman tunanetra lain yang berkuliah dapat mengetik dan mengedit file atau dokumen sendiri dan berusaha merapikan tampilannya sedemikian rupa. Hanya jika menemukan materi yang bergambar atau yang tidak dapat diakses oleh komputer bicara ia akan meminta bantuan orang lain untuk mendeskripsikan materi bergambar tersebut.
Selain itu saudara Fajrin juga menambahkan jika dengan menggunakan komputer bicara para tunanetra dapat dengan mudah mengakses segala informasi dari dalam maupun luar negeri melalui internet. Pria asal Makassar, Sulawesi Selatan ini mengatakan kemampuan berbahasa Inggris para tunanetra akan semakin meningkat karena adanya vocalizer berbahasa Inggris yang terdapat pada program pembaca layar atau screen reader komputer bicara. Jadi menurut Fajrin yang pernah mengikuti pelatihan aplikasi android di Adi Gunawan Institut ini sekarang para tunanetra tidak mengalami kesulitan dalam mengakses dunia informasi atau istilah kerennya gaptek (gagap teknologi).
Saudara Fajrin mengatakan perkenalan pertamanya dengan komputer bicara sekitar tahun 2009 saat ia duduk di bangku sekolah luar biasa (SLB) di kotanya. Pria yang mengalami ketunanetraan sejak usia tujuh atau delapan tahun ini mengaku sangat bahagia saat mengetahui adanya komputer bicara yang dapat digunakan oleh tunanetra. Tak pernah ia bayangkan bahwa dirinya yang seorang tunanetra dapat menggunakan komputer. Bahkan dulu sebelum masuk sekolah luar biasa tak mungkin pikirnya bagi tunanetra untuk bersentuhan dengan komputer. Namun sungguh hal itu telah menjadi kenyataan pada saat ini, bahkan dengan komputer bicara ia juga dapat berkarya sebagai seorang penulis.
Kegembiraan saudara Fajrin dapat saya rasakan dalam perbincangan kami sehingga sayapun ikut larut di dalamnya. Sungguh sangat besar kebahagiaan kami sebagai tunanetra yang dapat menggunakan komputer bicara sebagai sarana untuk mengakses segala informasi yang tak mungkin kami dapatkan sebelumnya secara mandiri. Saudara Fajrin juga mengatakan bahwa dengan menggunakan komputer bicara tunanetra dapat memandang dunia dengan cara yang berbeda. Ia juga memiliki harapan yang besar bahwa karya-karya dari para tunanetra akan semakin luas dan bermanfaat. Karena menurutnya karya seseorang tidak harus selalu berkaitan dengan mata atau indera pengelihatan saja. Saudara Fajrin yakin bahwa para tunanetra dapat berbicara untuk mengubah dunia.
Para tunanetra yang terus bersuara dan berjuang akan mambu membuat perubahan ke arah yang lebih baik dari yang sebelumnya. Semangat, kerja keras, dan harapan akan terus menemani saudara Fajrin dan para tunanetra lainnya untuk meraih cita-cita di masa yang akan datang.
Penulis : Adi Gunawan.