Manfaat komputer bicara bagi tunanetra bagian III
Setelah sebelumnya saya telah mengulas manfaat komputer bicara bagi tunanetra di mana saya telah mengangkat pendapat dua orang tunanetra yang berkesempataan berbincang-bincang dengan saya.
Saudara Suranto
Saudara Fajrin
Pada ulasan kali ini saya akan mengangkat pendapat seorang tunanetra yang lain lagi yang bernama Ananta Dedy Putraf. Pria yang akrap dipanggil Nanta ini juga sangat antusias dan bersemangat saat berbincang-bincang dengan saya mengenai komputer bicara.
Pria yang juga alumni pelatihan android yang diadakan oleh Adi Gunawan Institut ini juga cukup piawai dalam menggunakan komputer bicara bagi tunanetra. Dari sedikit diskusi saya tentang komputer bicara, saudara Nanta ini dapat dikatakan mampu dan cukup menguasai komputer bicara untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari.
Saudara Nanta mengatakan bahwa para tunanetra perlu mempelajari dan menguasai komputer bicara sebagai sarana penunjang aktivitas sehari-hari. Semisal ingin mencari informasi yang bermanfaat di internet, atau sekedar browsing untuk membaca berita di situs surat kabar online. Dengan menggunakan komputer bicara tunanetra tidak lagi kesulitan jika ingin mendapatkan berita terbaru.
Pria yang juga seorang pengurus di beberapa organisasi ini menambahkan bahwa komputer bicara juga dapat dipergunakan untuk aktivitas keorganisasian, seperti membuat proposal atau membuat undangan. Ia juga menambahkan dengan memanfaatkan komputer bicara para tunanetra juga dapat membaca buku cetak melalui scanner, atau buku digital dengan format PDF atau Epub.
“Saudara nanta berada di posisi kedua dari sebelah kanan, saat menjadi peserta sekaligus asisten instruktur di pelatihan ponsel android bagi tunanetra pada hari Minggu 6 Mei 2018, yang diselenggarakan oleh Adi Gunawan Institut bekerjasama dengan Lingkar Sosial Indonesia, Universitas Ma Chung, dan organisasi terkait. Bertempat di universitas Ma Chung.”
Saudara Nanta pertama kali bersentuhan dengan komputer bicara sejak tahun 2013, selang beberapa bulan sejak ia mengalami ketunanetraan setelah ia lulus dari universitas. Daya pengelihatannya terus menurun semenjak tugas akhir, hingga akhirnya pria lulusan teknik mesin di Universitas Muhammadiyah Malang ini menjadi totaly blind setelah wisuda sekitar tahun 2012.
Setelah saudara Nanta mengalami tunanetra total, ia tidak lantas menyerah dengan keadaan. Ia berusaha untuk mencari alat-alat bantu yang dapat dipergunakan untuk dapat menunjang semua aktivitasnya. Sampailah ia mendapatkan informasi mengenai komputer bicara melalui internet dan pada akhirnya saudara Nanta dapat mempergunakannya sampai saat ini.
Pria yang juga pernah mengajar komputer bicara bagi tunanetra secara freeline ini juga berprofesi sebagai terapis atau pemijat tunanetra. Ia mendapatkan pengetahuan tentang massage melalui internet dengan menggunakan komputer bicara. Saudara nanta juga menambahkan jika dengan menggunakan komputer bicara para tunanetra dapat mempromosikan jasa terapis mereka melalui internet, semisal dipasang di website yang free, atau dipasang di Google Map. Dengan demikian secara tidak langsung dapat mempromosikan jasa yang ditawarkan oleh para tunanetra secara gratis.
Besar harapan saudara Nanta bagi tunanetra untuk lebih lagi mendapatkan kesempatan berkarya di bidang yang lebih luas. Semisal dengan keterampilan menggunakan komputer bicara, tunanetra dapat direkrut bekerja di perusahaan atau semacamnya. Ia mendorong Adi Gunawan Institut sebagai lembaga yang fokus tentang ketunanetraan di kota Malang untuk dapat mewujudkan dan menciptakan lapangan kerja baru bagi tunanetra, agar para tunanetra yang tidak berkesempatan belajar massage dapat juga berkesempatan berkarya di bidang yang lain.
Harapan saudara Nanta adalah juga sama seperti harapan para tunanetra kebanyakan. Hal yang sangat baik ini hendaknya mendapat dukungan dari semua bihak, baik pemerintah, dunia usaha, dan seluruh lapisan masyarakat. Dengan demikian akan tercipta taraf kehidupan yang setara dan inklusif bagi para tunanetra yang berada dan tinggal di kota Malang.